Saturday, October 10, 2009

Beramallah dan Contohilah Sifat2 dan Ciri2 Yang Dijanjikan Allah Bagi Mereka Dengan Ampunan dan Pahala Yang Besar

Jadilah Orang Yang Muslim,Mukmin,Tetap Dlm Ketaatan, Benar, Sabar, Khusyu', Bersodaqah, Berpuasa, Memelihara Kehormatan, Maka Bagimu Ampunan dan Pahala Yang Besar


Allah Berfirman: "Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar" (Al-Ahzaab 33:35)

Kisah Penurunan Ayat

Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Ummu Salamah, isteri Nabi saw, ia berkata,"Aku bertanya kepada Nabi saw, 'Mengapa kami (komuniti wanita) tidak pernah disebut didalam Al-Quran sebagaimana disebutkannya laki2?', Beliau tidak menjawab hal itu melainkan satu hari beliau berseru diatas minbar. Ummu Salamah berkata: 'Saat itu aku sedang mengurai rambutku, kemudian aku gulung rambutku dan menuju kamar rumah ku. Aku pun memusatkan pendengaran ku didekat pelepah daun kurma'. Ternyata diatas minbar beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia!Sesungguhnya Allah berfirman: 'Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar'. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dan Ibnu Jarir ath-Thabari. (An-Nasa'i dalam Al-Kubra (VI/431) dan ath-Thabari (XX/270). disahihkan oleh Syaikh Muqbil bin Hadi rh dalam kitabnya, ash-Shahiihul Musnad Asbaabin Nuzuul (hal. 167). Dikutip dari Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim, ta'liq hani al-Hajj (I/252))

Jadilah Orang Yang Muslim dan Mukmin

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini: "Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin", beliau berkata: "Menjadi dalil Iman bukanlah islam. Islam lebih umum daripada iman. Dengan kata lain, iman lebih khusus dari islam. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Allah swt dlm FirmanNya: "Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman." Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Hujuraat 49:14)

Termaktub dalam kitab Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, bahawa Rasulullah saw bersabda: "Seseorang yang sedang berzina, ketika ia berzina, tidaklah dinyatakan sebagai org beriman(yg sempurna keimanannya) (Fathul Bari (XX/33), HR Bukhari no 6810, Juga diriwayatkan oleh Muslim no 57)

Maka lepaslah keimanan dari dirinya (yakni menjadi berkurang), namun hal itu tidak menjadi ia kafir, hal ini berdasarkan kesepakatan/ijma' ulama' kaum muslimin. Dengan demikian, hadis ini menunjukkan bahawa islam lebih umum daripada Iman.

Jadilah Orang Yang Tetap Dalam Ketaatan

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini: "laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya", beliau berkata: "Yang dimaksudkan dengan 'Al-Qanut', ertinya adalah ketaatan beribadah, yang dilakukan dengan khidmat dan khusyu'. Dengan demikian, lafaz "Wal Qonitina Wal Qonitat" ertinya, 'laki2 dan perempuan yg melakukan ketaatan beribadah dengan khidmat dan khusyu'. Penggunaan erti ini dapat ditemui dalam beberapa ayat berikut:


Allah Berfirman: "(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran" (Az-Zumar 39:9)


Allah Befirman: "Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk" (Ar-Ruum 30:26)


Allah Berfirman: "Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'" (Ali Imran 3:43)


Allah Berfirman: "Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'" (Al-Baqarah 2:238)

Dengan demikian, setelah Islam, terdapat sebuah derajat yg lebih tinggi, iaitu Iman. Sedangkan Qanut (ketaatan beribadah) lahir dari penghayatan keduanya.

Jadilah Orang Yang Benar

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini: "laki-laki dan perempuan yang benar",beliau berkata: "yakni benar dalam ucapan, atau jujur. Jujur adalah sifat terpuji. Oleh sebab itu, sebahagian sahabat tidak pernah berani mencuba utk berbohong, baik saat masih dizaman jahiliyyah, atau pun pada masa kedatangan islam. Jujur adalah ciri dari Iman, sebagaimana dusta menjadi dari ciri kemunafikan. Orang yg selalu jujur, pasti hidup nya akan selamat.

Rasulullah saw bersabda: "Wajib atas kalian berlaku jujur, kerana kejujuran akan membimbing seseorang kepada kebaikan dan kebaikan akan membimbing seseorang menuju kesyurga. Dan jauhilah perlakuan dusta, kerana sifat dusta akan menunjukkan kepada perbuatan dosa dan dosa itu membawa seseorang menuju neraka. Seseorang harus terus menerus jujur dan memelihara kejujuran sampai Allah menuliskan nya sebagai org yg jujur. (ada juga org) yg terus menerus berlaku dusta dan memelihara kedustaannya (senantiasa berlaku dusta), hingga dia dicatat disisi Allah swt sebagai pendusta" (HR Muslim no 2607 (IV/2013))

Jadilah Orang Yang Sabar

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini: "laki-laki dan perempuan yang sabar",beliau berkata: "Sifat sabar adalah sifat orang yg berkeperibadian tangguh. Sabar disini adalah tabah menghadapi cubaan serta meyakini bahawa ini merupakan takdir ilahi yg tidak dapat diingkari dan tidak dapat ditolak. Segala musibah dihadapi dengan sabar dan tabah. Sabar yg paling utama adalah ketabahan saat menghadapi goncangan pertama dari musibah yg menimpa. Goncangan pertama ini adalah masa2 yg paling menyulitkan. Sabar merupakan jati diri seorg yg jujur dan tangguh.

Jadilah Orang Yang Khusyu'

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini: "laki-laki dan perempuan yang khusyuk",beliau berkata: "Khusyu' adalah diam, tenang, tenteram, nyaman dan khidmat. Hal yg dapat membawa sifat khusyu' adalah rasa takut kepada Allah swt serta rasa selalui diawasi dan dipantau olehNya. Hal ini sebagaimana yg termaktub di dlm hadis Rasulullah saw:"Sembahlah Allah seakan-akan engkau melihatNya. Sekalipun engkau tidak melihatNya, namun (tumbuhkan perasaan) bahawa engkau selalu dilihatNya" (Fathul Bari (I/140)).

Jadilah Orang Yang Bershadaqah

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini: "laki-laki dan perempuan yang bersedekah",beliau berkata: "Shadaqah adalah memberikan kebaikan kepada org2 lemah yg sgt memerlukan huluran tangan, yg tidak memiliki pekerjaan dan tidak ada yg mencarikan pekerjaan. Mereka memberikan kelebihan harta sebagai tanda ketaatan mereka kepada Allah swt dan jiwa sosial mereka terhadap sesama.

Didalam Sahih Bukhari dan Muslim, terdapat sebuah hadis bahawa rasulullah saw bersabda: "Ada tujuh golongan yg dinaungi Allah swt dibwh naunganNya pada hari yg tidak ada naungan selain naunganNya", lalu beliau menyebutkan diantaranya: "Org yg mengeluarkan shadaqah lalu ia menyembunyikan nya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yg dikeluarkan oleh tangan kanannya" (Fathul Bari (II/715), Bukhari no 660, Muslim no 1031)

Didalam hadis lain disebutkan: "Shadaqah dapat memadamkan kesalahan laksana air dapat memadamkan api" (Tuhfatul Ahwadzi (III/237), sahih, lihat Shahihul Jaami' no 5136)

Jadilah Orang Yang Berpuasa dan Orang Yang Memelihara Kehormatannya

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini: "laki-laki dan perempuan yang berpuasa",beliau berkata: "Puasa itu dapat membersihkan dan mensucikan badan dari berbagai kotoran dan keburukan, baik yg bersifat tabii atau yg berdasarkan adat kebiasaan, maupun syari'i (keburukan yg buruk berdasarkan syari'). Sebagaimana ungkapan Sa'id bin Jubair, ia berkata: "barangsiapa berpuasa dibulan ramadhan dan berpuasa tiga hari pada setiap bulan, nescaya ia termasuk dlm golongan yg difirmankan Allah swt, 'laki-laki dan perempuan yang berpuasa'(Ad-Durrul Mantsuur (V/380))

Puasa adalah faktor yg paling membantu manusia utk memecahkan syahwat dan hawa nafsu. Hal ini sgt relevan dgn sabda Nabi saw: "Wahai sekalian pemuda! Bila diantara kalian ada yg mampu(menanggung biaya pernikahan), maka hendaklah ia bernikah, kerana menikah dapat lebih menundukkan pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan. Barangsiapa yg tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, kerana puasa menjadi benteng yg kuat baginya" (Fathul Bari(IX/14), HR Bukhari no 5066)

Oleh kerana puasa berfungsi memecahkan syahwat dan hawa nafsu, maka sgtlah sesuai apabila pada ayat berikutnya, Allah swt berfirman: "laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya", dari dosa dan kemaksiatan, terkecuali terhadap org2 yg halal digauli olehnya. Sebagaimana firman Allah swt,





Allah Berfirman: "dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela,Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas" (Al-Mu'minuum 23:5-7)

Jadilah Orang Yang Banyak Menyebut Nama Allah

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini: "laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah",beliau berkata: "Ibnu Abi Hatim meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: "Apabila seorang laki2 membangunkan isterinya pada malam hari, kemudian mereka berdua melaksanakan solat dua raka'at, maka pada malam itu mereka dicatat sebagai laki2 dan perempuan yg byk mengingati Allah swt" (HR Abu Dawud (II/74) no 1305, as-Sunanul Kubra, karya an-Nasa'i (VI/4330, dan Ibnu Majah (I/423) no 1335, Shahih, lihat Shahihut Targhiib wat Tarhiib, no 626)

Bagi Mereka Yang Diatas, Allah telah Menyediakan Ampunan dan Pahala Yang Besar

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini: "Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar",beliau berkata: "Ini merupakan kabar gembira bagi orang2 yg telah disebutkan tadi. Maksudnya, bahawa Allah swt, telah mempersiapkan bg mereka ampunan atas dosa2 mereka dan pahala yg besar berupa syurga"

No comments: