Monday, December 8, 2008

Janganlah Berkata Buruk dan Maafkanlah, Sekalipun Kamu Dianiaya

Allah berfirman : "Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Kuasa." (An-Nisa' 4:148-149)

Tafsiran Ulama' Salaf berkenaan ayat ini:

Ibnu Abi Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat ini, ia berkata: "Allah tidak menyukai seseorang mendo'kan keburukan bagi orang lain, kecuali bila ia dizalimi. Kerana Allah swt telah memberikan keringanan pada nya untuk mendoakan keburukan bagi orang lain yang yang menzaliminya. Dan bila bersabar, itu lebih baik baginya"
(Ath-Thabari (IX/344)

Al-Hasan al-Basri berkata: "Janganlah ia mendo'a kan keburukan bagi orang lain. Hendaklah ia berdo'a: "Ya Allah bantulah aku mengahadapinya dan keluarkanlah hakku darinya"
(Ath-Thabari (IX/344)

Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahawa Rasulullah saw bersabda: "Dua orang yang saling mencela, maka dosa nya ditanggung oleh orang yang memulainya, selama orang yang dizalimi tidak melampaui batas"
(Abu Dawud (no 3894), juga terdapat dalam Shahiihul Muslim (no 2587))

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini: "Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Kuasa" ia berkata: "Ertinya, apabila kalian wahai sekalian manusia, menampakkan kebaikan atau menyembunyikan nya, atau ,memaafkan orang yang berbuat jahat pada kalian. Maka semua itu akan mendekatkan diri kalian kepada Allah swt, dan Dia akan menyediakan pahala bagi kalian di sisi-Nya.

Dalam sebuah Hadis yang Sahih disebutkan: "Tidak akan berkurang harta kerana sedekah, dan Allah tidaklah menambahkan kepada seorang hamba yang memberi maaf, kecuali kemuliaan. Dan barangsiapa yang merendahkan diri kepada Allah swt, nescaya Allah akan mengangkatnya" (HR Muslim (IV/2001) Muslim no 2588)

No comments: